REHAB RUMAH TIDAK LAYAK HUNI BANTUAN MATRA SRAGEN DIRESMIKAN
SRAGEN – Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga miskin bantuan dari Mitra Kesejahteraan Rakyat (MATRA), Senin (30/12) diresmikan oleh Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman. Peresmian berlangsung di rumah Wagiyem, dukuh Clupak, Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang, ditandai dengan pengguntingan pita.
Rumah milik Wagiyem (51 tahun) ini merupakan salah satu dari 18 RTLH yang di rehab atas bantuan MATRA yang tersebar di 11 kecamatan di Sragen. Wagiyem, seorang janda yang hidup sebatang kara ini nampak bahagia menyaksikan rumahnya kini terlihat lebih bagus setelah direhab atas bantuan dari MATRA dan sumbangan banyak pihak. “Kula remen, sak niki griya kula sampun sae. Matur nuwun dumateng sedaya Bapak-Ibu ingkang sampun paring bantuan (Saya senang, sekarang rumah saya sudah lebih bagus. Matur nuwun kepada semua Bapak-Ibu yang sudah memberi sumbangan)”, kata wanita yang setiap hari berjualan makanan gorengan keliling dari rumah ke rumah ini.
Ratusan hadirin yang terdiri dari Forum Pinpinan Daerah, Kepala Dinas/Badan, Camat, Kepala SMA/K danKepala SMP Negeri se Sragen (sebagai donator MATRA), termasuk beberapa pejabat dari kementerian Sosial RI pun merasa lega dan ikut bahagia. Karena sumbangan sukarela yang dikumpulkan lewat MATRA dalam dua bulan ini sudah terwujud hasilnya dan bisa dirasakan manfaatnya bagi warga miskin.
MATRA adalah wadah yang menampung dan menyalurkan sumbangan sukarela dari para pejabat struktural eselon II, III serta Kepala SMA/SMK dan SMP Negeri se Kabupaten Sragen, juga pihak lain, sebagai bentuk kepedulian untuk ikut mendukung program Pemerintah Kabupaten Sragen dalam pengentasan kemiskinan, diantaranya perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Tugiyono, salah satu komisioner MATRA melaporkan, MATRA Sragen yang baru terbentuk November 2013, selama dua bulan berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 72 juta. Sumbangan tersebut pada tahap awal ini langsung disalurkan untuk dana stimulant rehab (perbaikan) bagi 18 RTLH di Sragen.
MATRA, kata Tugiyono, berorientasi pada kegiatan sosial dan bersifat independen. Pada tahab awal diprioritaskan untuk kegiatan rehab RTLH dengan pertimbangan masih banyaknya RTLH di Kabupaten Sragen. Namun tidak menutup kemungkinan kegiatan MATRA nantinya akan meluas pada kegiatan social lainnya. Saat memberi sambutan,
Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman menyatakan, pembentukan MATRA ini diharapkan bisa menjadi bola salju yang akan menggelinding menjadi gerakan raksasa kepedulian sosial. “Selama ini kita selalu memprogramkan APBD untuk rakyat miskin, tetapi secara pribadi apakah kita sudah melakukan sesuatu kepada sesama yang sedang mengalami penderitaan hidup?. Dorongan untuk melakukan ikhtiar konkrit meskipun hanya kecil, itulah bagian awal mengapa kita membentuk MATRA ini sebagai gerakan kepedulian sosial”, katanya.
Ia mengingatkan lagi masih ada sekitar 350 ribu orang keluarga miskin dan 62 ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di kabupaten Sragen. Jika Pemkab Sragen lewat APBD hanya bisa membantu sekitar 1000 rumah setiap tahun anggaran, maka akan butuh waktu 62 tahun untuk menuntaskan RTLH KK Miskin itu. Karena itu gerakan kepedulian social lewat MATRA ini menjadi salah satu solusi.
DR. Hasim, M.Si, Kepala Bidang Penjaminan Mutu Pusdiklat Kesejahteraan Sosial Kementerian Sosial yang hadir dalam acara tersebut menyatakan apresiasinya. “Ini bentuk partisipasi dan kepedulian masyarakat Sragen terhadap masalah kemiskinan yang luar biasa. Apa yang dilakukan lewat MATRA ini merupakan contoh bagus, karena untuk mengatasi problem kemiskinan di negeri ini tidak bisa hanya menggantungkan pemerintah saja”, katanya.
Dalam acara peresmian Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga miskin bantuan dari MATRA, juga diserahkan bantuan paket sembako dari UPTPK bagi 15 warga miskin serta puluhan bibit tanaman papaya untuk warga setempat.
Disamping itu, kegiatan rehab RTLH kali ini juga mendapat partisipasi dari Forum Perusahaan Untuk Pemberdayaan Masyarakat (CFCD – Corporate Forum for Community Development) Chapter Kabupaten Sragen, terdiri dari PDAM Tirto Negoro, BRI Cabang Sragen, BPR BKK Karangmalang, BNI Syariah Sragen, Paguyuban Pengusaha Gemolong, CV.Aries Putra Beton, dan pengusaha M.Zaini Masaran. Mereka berhasil membantu rehab untuk 33 unit RTLH yang berlokasi di Kecamatan Sumberlawang, Kalijambe, Gemolong, Jenar, Masaran, Karangmalang dan Sragen.
Sebelumnya dilakukan peletakan batu pertama pembangunan RTLH milik Minem (83 tahun) di dukuh Sumber Desa Cepoko Sumberlawang, yang mendapat bantuan dari anggota CFCD – BRI cabang Sragen. (Suparto – MATRA Sragen )