MATRA SRAGEN SALURKAN BANTUAN REHAB RTLH
SRAGEN – Sebanyak 18 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga miskin di Sragen berhasil direhab melalui bantuan dari Mitra Kesejahteraan Rakyat (MATRA) Sragen. Ke 18 RTLH yang tersebar di 11 kecamatan itu masing-masing mendapat bantuan Rp. 4 juta tiap rumah sebagai dana stimulant untuk memancing swadaya masyarakat sekitarnya.
Rehab RTLH hasil sumbangan program MATRA tersebut secara serentak akan diresmikan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, Senin (30/12) yang dipusatkan di rumah Wagiyem dukuh Clupak, Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang.
MATRA adalah wadah yang menampung dan menyalurkan sumbangan sukarela dari para pejabat struktural eselon II, III serta Kepala SMA/SMK dan SMP Negeri se Kabupaten Sragen, sebagai bentuk kepedulian untuk ikut mendukung program Pemerintah Kabupaten Sragen dalam pengentasan kemiskinan, diantaranya perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Gagasan pembentukan MATRA muncul dari Bupati Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, ketika melihat kenyataan bahwa di Kabupaten Sragen masih ada sekitar 350 ribu warga miskin dengan 62 ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Jika hanya mengandalkan kemampuan Pemkab Sragen dengan APBD yang terbatas, tentu pengentasan kemiskinan itu memakan waktu cukup lama.
Sebagai contoh, jika Pemkab Sragen melalui APBD plus bantuan APBN dan APBD Provinsi Jateng bisa memperbaiki sekitar 1000 RTLH setiap tahun, maka program bedah rumah bagi warga miskin ini butuh waktu 62 tahun.
Meski Pemkab Sragen sudah begitu maksimal mengatasi problem kemiskinan, bahkan sejak Mei 2012 telah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang diklaim oleh beberapa Kementerian RI sebagai satu-satunya Kantor di Indonesia yang menangani kemiskinan secara terpadu, namun tetap memerlukan sinergitas semua pihak.
Oleh karena itu para PNS dan Kepala Sekolah SLA/SLP Negeri yang diberikan amanah untuk menduduki sebuah jabatan, sebagai wujud rasa syukur, setiap bulan memberikan sumbangan sukarela untuk meringankan beban kaum miskin.
Dari hasil survey tim MATRA, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ditempati warga miskin itu kondisinya sangat memprihatinkan, berlantai tanah, dinding bamboo (gedhek) reyot dan keropos, beberapa diantaranya bahkan hampir roboh.
MATRA Sragen yang baru dibentuk November 2013, selama dua bulan berhasil menghimpun dana sebesar Rp. 72 juta. Sumbangan tersebut pada tahap awal ini langsung disalurkan untuk rehab (perbaikan) RTLH di wilayah kecamatan Sumberlawang dua unit rumah, Jenar (4 rumah), Karangmalang (3), Gesi (2) serta masing-masing satu rumah di kecamatan Plupuh, Tanon, Sukodono, Ngrampal, Sambirejo, Sambungmacan dan Sragen.
Menurut salah satu Tim MATRA, Tatag Prabawanto, acara peresmian rehab RTLH hasil sumbangan MATRA di Sumberlawang disamping akan dihadiri forum pimpinan daerah dan para penyumbang/donator, beberapa pejabat dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI dikabarkan juga akan hadir untuk menyaksikan wujud kepedulian warga Sragen dalam pengentasan kemiskinan.
CFCD Sumbang Rehap 33 Unit RTLH
Sementara itu beberapa pengusaha, perusda, perbankan dan kontraktor yang tergabung dalam Corporate Forum for Community Development (CFCD) Sragen juga telah menyalurkan bantuan untuk rehab 33 unit RTLH yang tersebar di Kecamatan Sumberlawang, Kalijambe, Gemolong, Jenar, Masaran, Karangmalang dan Sragen.
Menurut ketua CFCD Sragen, Djoko Suprapto, sumber dana CFCD yang disalurkan untuk membantu rehab RTLH ini berasal dari PDAM, BRI Cabang Sragen, BPR BKK Karangmalang, BNI Syariah Sragen, Paguyuban Pengusaha Gemolong, CV.Aries Putra Beton, dan pengusaha M.Zaini Masaran.
Hasil rehab RTLH tahun 2013 dari dana CFCD ini juga akan diresmikan di Dukuh Clupak, Mojopuro Sumberlawang. Sebagai bentuk kepedulian terhadap program pengentasan kemiskinan, kata Djoko,tahun 2014 mendatang pihaknya masih akan menyalurkan dana lagi untuk rehab puluhan unit RTLH di Sragen. (Suparto – MATRA Sragen)