BUPATI SRAGEN JADI NARA SUMBER FORUM DISKUSI NASIONAL DI BALI

BUPATI SRAGEN JADI NARA SUMBER FORUM DISKUSI NASIONAL DI BALI

SRAGEN – Rabu (4/12) siang ini, Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman menjadi nara sumber pada forum Diskusi Terfokus Membangun Sistim Pelayanan dan Rujukan Terpadu tingkat nasional. Acara yang berlangsung di Kota Tuban, Bali ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Ditemui sebelum berangkat ke Bali, Agus mengatakan, dalam forum tersebut ia akan menyampaikan gagasan tentang Konsep dan Aplikasi Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Sragen.
Berbekal pengalaman membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) sejak Mei 2012 dan kini telah diakui beberapa Kementerian sebagai satu-satunya kantor di Indonesia yang menangani kemiskinan secara terpadu, menurutnya, UPTPK harus diperkuat kelembagaannya. Beberapa pihak itu bahkan berharap model UPTPK Sragen bisa direplikasi di Kabupaten/Kota se Indonesia.
Agus menerangkan, latar belakang berdirinya UPTPK Sragen karena pelayanan kemiskinan selama ini belum terintegrasi dan sifatnya masih parsial yang dilakukan di berbagai satker. Sementara keberadaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) sendiri belum menjawab kebutuhan riil serta masih bersifat administratif dan tidak fokus.
Dengan kondisi itu, masyarakat miskin harus mendatangi ke berbagai satker untuk mendapatkan pelayanan kemiskinan. Disamping itu, belum adanya single database, sehingga update dan terintegrasinya data kemiskinan kerap mengalami eror. Karena itu perlu adanya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang secara khusus melayani kemiskinan secara terpadu.
Sementara itu Direktur Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Bappenas, Vivi Yulaswati, menjelaskan, peserta diskusi terdiri dari perwakilan pemerintah, lembaga riset, lembaga swadaya masyarakat, serta mitra pembangunan. Diantaranya Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas, Biro Pusat Statistik, serta utusan dari World Bank, Ausaid Australia dan Badan PBB. Acara ini bermaksud menghimpun gagasan dari berbagai institusi dan organisasi untuk dikembangkan menjadi rencana uji coba Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu.
Menurut Vivi, Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu diperlukan untuk memperkuat system perlindungan sosial yang integratif. System ini, katanya, berperan penting dalam merespon masalah implementasi perlindungan sosial, baik dampak dalam pemutakhiran data sasaran, layanan program dan pengaduan.
Vivi mengutip hasil penelitian lapangan Pulse Lab Jakarta (PLJ) untuk memonitor dampak pengurangan subsidi BBM yang menunjukkan, bahwa penargetan program perlindungan sosial masih belum maksimal dan memiliki ruang untuk membangun Sistem Pelayanan dan Rujukan Terpadu yang efektif guna mengatasi guncangan sosial ekonomi.
Diantara peserta diskusi terdapat Kepala BPTPM Sragen, Tugiyono, Kepala UPTPK Suyadi dan Kepala Kantor Pengelola data Elektronik (PDE) Sragen, Dwiyanto. (Suparto – MATRA Sragen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *