MATRA SRAGEN DIRESMIKAN
SRAGEN – Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, Kamis (28/11) di pendopo Sumonegaran secara resmi mengumumkan terbentuknya wadah peduli kemiskinan yang dinamakan MATRA (Mitra Kesejahteraan Rakyat ).
Pembentukan MATRA dimaksudkan sebagai wadah untuk membantu percepatan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Sragen. MATRA setiap bulan menampung sumbangan sukarela dari para pejabat setingkat eselon II, III dan Kepala SMA/SMK, SMP Negeri se Kabupaten Sragen. Hasil dari pengumpulan sumbangan sukerala pada tahap awal akan disalurkan untuk membantu program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di setiap desa.
Dihadapan ratusan pejabat dan kepala sekolah, Agus menyatakan, pembentukan MATRA merupakan ikhtiar lain untuk mengangkat derajat sekitar 350 ribu warga miskin di Kabupaten Sragen, terutama adanya 62 ribu Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). “Jika hanya mengandalkan kemampuan Pemkab Sragen dengan APBD yang terbatas, tentu pengentasan kemiskinan itu memakan waktu cukup lama”, katanya.
Meski Pemkab Sragen sudah begitu maksimal mengatasi problem kemiskinan, bahkan sejak Mei 2012 telah membentuk Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) yang diklaim oleh Kementerian Sosial, Kemendagri, Kemenpan-RB dan Bappenas sebagai satu-satunya Kantor di Indonesia yang menangani kemiskinan secara terpadu, namun tetap memerlukan sinergitas semua pihak.
Pada tahap awal, program ini diprioritaskan untuk bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau bedah rumah bagi keluarga miskin di setiap desa. Jika sudah berjalan lancar, akan diprogramkan juga untuk pemberian bantuan lain, misalnya pemberdayaan warga miskin agar bisa meningkatkan taraf hidupnya. “Ini adalah tugas mulia, sekaligus perwujudan rasa syukur atas karunia dan amanah dari Tuhan Yang Maha Pemurah melalui jabatan yang kita sandang”, terang Agus.
Agus memperkirakan, setiap bulan sumbangan sukarela yang masuk melalui MATRA berkisar 30 juta rupiah, sehingga tiap tiga bulan bisa membantu perbaikan 25 rumah tidak layak huni milik warga miskin.
Meski saat ini MATRA hanya menampung sumbangan sukarela dari para pejabat setingkat eselon II, III dan Kepala SMA/SMK, SMP Negeri se Kabupaten Sragen, tidak menutup kemungkinan juga menerima sumbangan dari PNS lainnya. “Yang perlu dipahami, sumbangan sukarela ini berasal dari kantong pribadi, bukan mengambil uang kantor. Artinya, sumbangan itu berasal dari pribadi para pejabat”, ungkapnya.
Mekanismenya, setelah sumbangan terkumpul, berdasarkan data dan survey yang dilakukan UPTPK serta hasil koordinasi dengan pihak terkait, setiap tiga bulan Tim MATRA akan mendampingi para penyumbang untuk menyerahkan bantuan kepada sasaran yang telah ditentukan. Sumbangan diberikan sebagai dana stimulan untuk biaya perbaikan/bedah rumah RTLH. Dana stimulan ini diharapkan bisa memacu swadaya masyarakat sekitarnya untuk membantu perbaikan RTLH.
Sekretariat MATRA akan melakukan pelaporan dan publikasi secara lengkap dan terbuka seluruh sumbangan yang terkumpul dan kegiatannya melalui website, bulletin maupun media lainnya. MATRA ditangani oleh sebuah Tim, terdiri enam orang pejabat Pemkab sebagai Tim komisioner, dan tiga orang personil Sekretariat yang melibatkan petugas Non PNS dengan sistem kerja transparan.
Sekretariat MATRA berada satu komplek dengan UPTPK, di lingkungan Kantor Bupati Sragen, tepatnya di Jl. Raya Sukowati No. 255 Sragen.
Usai pembukaan kemarin, tim MATRA langsung menerima banyak sumbangan, hingga kini terkumpul sebesar Rp. 18.600.000,- (Suparto – MATRA Sragen)
Bagi insan yang berkenan membantu dapat kirim langsung ke rekening MATRA di :
Bank BRI Sragen, No. Rekening : 6890-01-025984-53-9 An. SUPARTO, S.Sos, MM.