BUTUH WAKTU 60 TAHUN UNTUK PERBAIKI RUMAH ORANG MISKIN DI SRAGEN
SRAGEN – Untuk mempercepat pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman menggagas terbentuknya wadah kemanusiaan yang dinamakan Mitra Kesejahteraan Rakyat (MATRA). Gagasan ini disampaikan Agus saat memberi sambutan pada acara pengajian menyambut Tahun Baru Hijriyah, Rabu (6/11) di pendopo Somonegaran Sragen.
Gagasan Agus ini muncul ketika melihat kenyataan bahwa di Sragen saat ini masih terdapat 350 ribu rakyat miskin dan 62 ribu rumah tidak layak huni (RTLH). “Coba bayangkan jika 62 ribu RTLH itu kita selesaikan dengan uang APBD hanya seribu rumah tiap tahun, maka akan butuh waktu 60 tahun lebih hanya untuk memperbaiki rumah orang miskin itu”, tegas Agus yang disiarkan secara langsung oleh Radio Buana Asri Sragen ini.
Agus memperkirakan, jika sumbangan dari seluruh pejabat eselon II dan III di Pemkab Sragen itu lancar, hasilnya setiap tiga bulan bisa untuk membanguan 25 rumah tidak layak huni milik warga miskin. “Ini merupakan tugas kemanusiaan dan kebangsaan sekaligus wujud kepedulian sosial para pejabat untuk membantu percepatan pembangunan RTLH”, ungkapnya.
Setelah program ini berjalan, Agus berharap para Aghniya (orang-orang kaya) dan umat Islam di Sragen, terutama yang sudah melaksanakan ibadah haji, ikut serta mendukungnya sebagai wujud kesalehan sosial untuk mengatasi problem di tengah masyarakat.
Terobosan ini juga disebutnya sebagai sebuah latihan kesalehan sosial dan keberpihakan kepada kaum miskin. “Kalau latihan ini menjadi sebuah tradisi dan kebutuhan, maka kesalehan sosial untuk membela dan berpihak kepada orang-orang melarat itu akan lahir secara otomatis. Dalam posisi dan kapasitas apapun, refleksnya selalu ingin membela wong cilik”, katanya.
Agus mengajak semua pihak untuk bersinergi mengoperasionalkan kesalehan sosial itu sehingga bisa mengatasi problem kemiskinan di Kabupaten Sragen.
Kapan kita mulai langkah mulia ini ? Menurut Agus, kesempatan yang paling baik ya di bulan Muharram (asy-syura) atau Sura ini. Karena salah satu hakekat hijrah itu adalah perubahan sikap dari model beragama hanya untuk dirinya sendiri (ritual individual) menjadi pengamalan agama yang peduli dan bermanfaat bagi orang banyak. (Suparto-MATRA Sragen)