IKUTI JEJAK GUBERNUR, SEKDA JATENG JUGA SUMBANG MATRA SRAGEN

IKUTI JEJAK GUBERNUR, SEKDA JATENG JUGA SUMBANG MATRA SRAGEN

SRAGEN – Setelah Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Jumat (5/12) menyumbang Matra Sragen sebesar Rp. 7,770.000,-giliran Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sri Puryono, mengikuti contoh atasannya. Kali ini Sri Puryono menyumbang Matra sebesar Rp. 2.100.000,- dari kantong pribadinya saat berkunjung ke Sragen, Kamis (11/12). Langkah Sri Puryono pun diikuti Retno Dewajati, dari Bappeda Jateng, yang satu rombongan dengan Sekda Jateng, menyerahkan sumbangan Rp. 1 juta.

Seperti halnya Ganjar, keputusan Sri Puryono untuk menyumbang Matra juga dilakukan setelah mendengarkan penjelasan tentang program pengentasan kemiskinan di Sragen, diantaranya melalui wadah Mitra Kesejahteraan Rakyat (Matra).

Saat itu, usai mengunjungi kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) serta Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM), rombongan Sri Puryono diterima Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman di ruang kerjanya. Di situlah Sekda Jateng dan rombongan menerima penjelasan dari Bupati Sragen tentang program pengetasan kemiskinan di bumi Sukowati. Penjelasan Bupati didukung data pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) program Sarase Warga Sukowati (Saraswati) secara live (online) yang ditayangkan oleh Kepala Kantor Pengelola Data Elektronik (PDE), Dwiyanto.

Di situ, para pejabat yang memenuhi ruangan itu bisa mengetahui informasi aktual (setiap beberapa menit berubah sesuai data di lapangan) berbagai program dan langkah Pemkab Sragen dalam menangani problem kemiskinan yang dikemas dalam paket “Therapi Kemiskinan”.

Nah, ketika penjelasan Dwiyanto sampai pada kolom Matra sebagai salah satu pendukung program pengentasan kemiskinan di Sragen, Sri Puryono mendadak menyela.
“Program Matra itu gimana ceritanya?”, tanya Sri Puryono penasaran. “Matra itu wadah peduli kemiskinan yang dilakukan para pejabat dan PNS di Sragen. Mereka tiap bulan menyumbang sukarela dari kantong pribadinya melalui Matra. Dana yang terkumpul digunakan membantu warga miskin, terutama yang menempati Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Hasilnya luar biasa. Setahun berdiri sudah bisa menyalurkan bantuan untuk merehab RTLH lebih dari 200 unit. Setiap rumah rata-rata mendapat bantuan Rp. 5 Juta”, jelas Dwiyanto.

Sementara Sekda Sragen, Tatag Prabawanto, Kepala BPTPM, Tugiyono dan Kepala UPTPK, Suyadi yang menjadi Tim Matra sesekali ikut menberikan komentar atau mengamini penjelasan Dwiyanto.
“Wah, bagus sekali itu”, respon Sekda Jateng. “Meski Matra dibentuk untuk menampung sumbangan sukarela dari pejabat dan PNS di Sragen, tetapi tidak menolak bila ada pihak lain yang ingin membantunya. Termasuk Bapak Gubernur Jateng bebarapa waktu juga menyumbang Matra sebesar Rp. 7.770.000,-“ terang Dwiyanto sambil memperlihatkan data di Web Matra.

“Kalau Bapak Sekda berkenan membantu, menyusul Bapak Gubernur, kami persilahkan Pak”, rayu Kepala kantor PDE sembari tersenyum. Penjelasan dan pancingan Dwiyanto ternyata ditanggapi positif Sekda Jateng kelahiran Sragen ini.
“Saya mau menyumbang untuk Matra Sragen. Tetapi tidak boleh melebihi Pak Gubenur lho…” ujar Sri Puryono sambil bercanda. Ia menyerahkan sumbangan untuk Matra lewat Sekda Sragen, Tatag Prabawanto. Setelah dihitung berjumlah Rp. 2.100.000,- Disusul Retno Dewajati, dari Bappeda Jateng, menyumbang Rp. 1 Juta. (Suparto – Matra Sragen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *