SAJAK ORANG-ORANG MISKIN

SAJAK ORANG-ORANG MISKIN

SRAGEN – Di tengah acara peresmian rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bantuan MATRA di Kec. Sumberlawang, Senin (30/12), Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman membaca sajak karya WS.Rendra berjudul Orang-Orang Miskin. Agus berharap melalui sajak yang dibacanya di akhir tahun 2013 ini menjadi sebuah refleksi dan makin melengkapi renungan tentang keberpihakan kepada orang-orang miskin di kabupaten Sragen.

ORANG-ORANG MISKIN 
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.

Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.

Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.

Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.

Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.

Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu hindarkan.

Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden-gorden rumahmu

Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.

O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim.
(Suparto – MATRA Sragen)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *